Sinopsis Film

Film ini berlatar di Tokyo yang sedang mengalami anomali cuaca ekstrem, di mana hujan turun tanpa henti setiap hari. Hodaka Morishima, seorang remaja laki-laki yang kabur dari rumahnya di pulau terpencil, berjuang bertahan hidup di kerasnya ibu kota. Nasib mempertemukannya dengan Hina Amano, seorang gadis yatim piatu yang ceria namun menyimpan rahasia besar: ia adalah “Gadis Matahari” yang memiliki kemampuan supernatural untuk menghentikan hujan dan mencerahkan langit hanya dengan doa. Bersama-sama, mereka membuka jasa pawang hujan yang sukses. Namun, mereka segera menyadari bahwa kekuatan tersebut memiliki konsekuensi fatal, dan mereka harus memilih antara menyeimbangkan cuaca dunia atau menyelamatkan satu sama lain.

Cinematografi / Animasi : 9/10

aspek visual dalam film ini adalah definisi dari “pesta mata” (eye candy). Makoto Shinkai dan studio CoMix Wave Films kembali membuktikan kelasnya dengan animasi fotorealistik yang menakjubkan. Detail setiap tetesan air hujan, genangan air di aspal, hingga pantulan cahaya lampu kota Tokyo digambar dengan presisi yang gila. Momen ketika sinar matahari menembus awan mendung (god rays) divisualisasikan dengan pencahayaan yang begitu indah dan magis, membuat penonton merinding. Perpaduan warna biru yang melankolis dan oranye yang hangat menciptakan kontras visual yang sempurna, mendukung emosi setiap adegan.

Story : 9/10

Ceritanya bukan sekadar romansa remaja biasa, melainkan menyisipkan elemen mitologi dan isu perubahan iklim dengan cara yang puitis. Narasi berjalan dinamis, menyeimbangkan momen slice-of-life yang manis dengan konflik supernatural yang menegangkan. Poin terkuatnya ada pada ending-nya yang berani dan agak kontroversial; alih-alih memilih pengorbanan heroik klise demi menyelamatkan dunia, film ini memilih pesan egois namun manusiawi tentang cinta: “Biarkan dunia tenggelam, asalkan aku bisa bersamamu.” Keputusan naratif ini memberikan dampak emosional yang sangat kuat dan membekas.

Acting / Voice Acting : 9/10

Kotaro Daigo (Hodaka) dan Nana Mori (Hina) memberikan penampilan suara yang sangat natural dan raw. Mereka tidak terdengar seperti karakter anime yang dibuat-buat, melainkan seperti remaja sungguhan yang sedang bingung dan jatuh cinta. Teriakan keputusasaan Hodaka di babak klimaks benar-benar terasa menyayat hati dan penuh tenaga. Ditambah lagi, akting suara ini berpadu sempurna dengan soundtrack dari RADWIMPS; musik dan dialog saling mengisi, menciptakan lonjakan emosi yang membuat penonton ikut merasakan kegelisahan dan harapan para karakter.

Kategori: Movie

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *